Try Out OSCE Nasional Mahasiswa Apoteker

Sharing tentang pengalaman Try Out OSCE Nasional mahasiswa apoteker tanggal 5 mei 2018 kemarin, mau tahu? yuk!
Apa itu OSCE ?
OSCE atau kepanjangannya
Objective Structured Clinical Examination. Walau di profesi apoteker sepertinya
OSCE sudah umum dilakukan sebagai uji perpanjangan sertifikasi izin praktik
apoteker. Namun kehadiran OSCE pada jenjang Pendidikan Program studi Profesi
Apoteker merupakan hal yang baru bagi kami (para mahasiswa). OSCE pada
pendidikan profesi apoteker akan menjadi salah satu syarat kelulusan (exit exam) yang dimana hal ini masih
dirancang dan belum tahu kapan pastinya.
Maka dari itu panitia Ujian
UKAI-OSCE tahun ini mengadakan Try Out OSCE secara nasional untuk mahasiswa
apoteker yang merupakan salah satu bentuk persiapan dari pernyataan sebelumnya.
Berdasarkan kompetensi fokus keterampilan yang diujikan adalah kemampuan
apoteker dalam menyelesaikan masalah-masalah praktik kefarmasian. Kompetensi
spesifik tersebut mencakup 7 Aspek yaitu:
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Penetapan masalah
3. Penyelesaian masalah
4. Monitoring dan evaluasi
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Komunikasi efektif
7. Sikap dan perilaku professional
Berdasarkan praktik kefarmasian keterampilan yang diujikan
terbagi dalam 3 area yaitu :
1. Pembuatan sediaan farmasi, mencakup : (a) Perancangan,
(b) Produksi, (c) QC/QA
2. Distribusi sediaan farmasi, mencakup: (a) Perencanaan,
pengadaan, penerimaan, (b) Penyimpanan, penyaluran dan pemusnahan
3. Pelayanan sediaan farmasi,
mencakup: (a) Pelayanan obat tanpa resep (swamedikasi), (b) Skrining resep, analisis
DRP/DTP, (c) compounding sediaan
farmasi (nonsteril/steril), (d) Dispensing (KIE), Pemantauan terapi/Monitoring
efek samping obat.
Terdapat 10 stasion yaitu terdiri
dari 3 (tiga) stasion pembuatan, 2 (dua) stasion distribusi, 4 (empat) stasion pelayanan dan 1 (satu) stasion
istirahat. Waktu yang diberikan 10 menit (1 menit waktu untuk baca soal didepan
stasion, lalu masuk selama 9 menit)
Bagaimana rasanya TRY OUT OSCE
nasional ?
Sharing sedikit mengenai TRYOUT
OSCE nasional kemarin, versi saya (di
Universitas Pancasila)
Baca Juga :
Rasanya kuliah S1 Farmasi Universitas Pancasila
Kenapa Kasus Difteri dinyatakan Sebagai Kejadian Luar Biasa di Indonesia?
Lulusan Farmasi bakal Jadi Pengangguran?
Hal yang harus diperhatikan saat membeli obat, PENTING !
Baca Juga :
Rasanya kuliah S1 Farmasi Universitas Pancasila
Kenapa Kasus Difteri dinyatakan Sebagai Kejadian Luar Biasa di Indonesia?
Lulusan Farmasi bakal Jadi Pengangguran?
Hal yang harus diperhatikan saat membeli obat, PENTING !
Bersiap untuk jantung yang berdebar-debar jika kamu pertama kali ujian tipe seperti ini haha. Pertama-tama akan ada briefing mengenai peraturan-peraturan sebelum hari H. Pada hari H, sebelum memasuki ruangan ujian, kita akan diarahkan ke ruangan karantina (tempat menunggu kita). Di ruang karantina setiap atribut yang tidak diperlukan selama ujian akan ditinggal disana dan sebelum mulai ujian akan ada briefing lagi. Setelah briefing, bersiap-siap menunggu panggilan oleh panitia untuk berbaris sesuai urutan memasuki ruangan ujian. Didalam ruangan ujian terdapat 10 stasion (1 stasion istirahat). Masing-masing peserta (10 peserta, 1 peserta satu stasion) akan diarahkan di depan stasion masing-masing (disekat-sekat gitu deh ruangannya).
Didepan stasion, kita menunggu
aba-aba dari panitia nasional untuk memulai secara serentak ujian tersebut
(well disini deg-degan banget!). Kalian pernah main game pos? ya kurang lebih
kayak begitu posisi ujiannya cuman kali ini bukan games. saya dapat nomor urut
8 yang artinya saya mulai dari stasion nomor 8.
Ujian dimulai..
Stasion 8 (pelayanan sediaan farmasi)
1 menit pertama kita baca dulu
soal ditempel didepan ruangan sekat. Berhubung kita tidak tahu urutan
kompetensi mana dahulu yang diujikan, jadi saat waktu baca soal itu cukup
menegangkan (intinya disini jangan panik, baca soal baik-baik karena didalam
hanya lakukan sesuai instruksi didalam soal itu, jangan lakukan berlebih karena
waktu terbatas).
9 menit berikutnya, didalam ruangan
ketemu penguji dan meja. Diatas meja ada soal lagi sama seperti yang di luar
ruangan. Ruangan yang saya masukin adalah stasion pelayanan tipe b, skrining
resep dan analisis DRP. Jadi ada antibiotik yang digabung sama obat lainnya dalam satu resep racikan. Kita
harus analisis resep tersebut, bila ada kejanggalan baik itu sediaannya atau
dosis kita jelaskan ke penguji (disini berperan sebagai dokter). Jadi
kesimpulan (versi saya) di stasion
ini salah satu kompetensi apoteker yang diujikan yaitu menganalisa resep dan
kemampuan berdiskusi dengan dokter terkait hal pengobatan pasien. Setelah
selesai menjelaskan, tunggu waktu habis lalu keluar untuk berganti stasion.
Setiap berpindah stasion
diberikan waktu 1 menit, lalu saya menunggu di Stasion 9. Dan baca soal di 1
menit pertama, lalu masuk ke stasion 9.
Stasion 9 (pembuatan sediaan farmasi)
Didalam stasion 9, ada meja.
Diatas meja terdapat alat-alat analisis lab (labu ukur, pipet dsbnya), disoal minta
melakukan pengeceran yang diinfokan hanya “serapan” awal dan “serapan target”
yang ingin dicapai setelah kita melakukan pengenceran. Di stasion ini, pake jas
lab dan peralatan lab lengkap pun dinilai, setelah melakukan pengenceran,
bersihkan meja praktekpun dinilai. Jadi kebayangkan ngelab didepan penguji
deg-degannya kayak gimana.
Lanjut ke stasion berikutnya,
yang diawali baca soal di 1 menit pertama.
Stasion 10 (pelayanan sediaan farmasi)
Didalam stasion 10, ada meja. Diatas
meja terdapat lumpang dan peralatan farmasetika dasar. Terdapat resep yang
harus kita racik. Soal kemarin itu, asam salisilat yang akan dicampur dengan
salep. Kita diminta tentukan permasalahannya apa dan bagaimana penanganannya,
setelah itu kita racik. Kira-kira gimana ya, ada yang tau?
Sama seperti
stasion sebelumnya, kerapihan praktek pun dinilai dan juga cara kita meracik.
Jadi distasion ini sepertinya dinilai juga pengetahuan farmasetika dasar
seperti cara meracik obat dan pemahaman permasalahan
sifat obat seperti kelarutan dari setiap bahan obat.
( fyi buat teman-teman
non farmasi atau yang belum tahu, tiap obat gabisa main asal campur terus ulek
macem bikin bumbu dapur. Beberapa bahan obat harus dicek sifatnya agar dapat
bercampur menjadi obat yang baik dan berkhasiat)
Stasion 1 (pelayanan
sediaan farmasi)
Didalam stasion 1, swamedikasi (atau nama lainnya pengobatan
diri sendiri). Pengetahuan mengenai obat-obatan secara umum di uji disini. Di
dalam terdapat 1 orang pasien dan 1 orang penguji. Pasien disini ceritanya akan
bertanya kekita terkait sakit yang dialami. Kita dapat menyarankan penggunaan
obat namun hanya obat-obatan tanpa resep dokter/ obat-obatan OWA (obat wajib
apotek). Seperti obat bebas dan obat bebas terbatas.
KLIK DISINI UNTUK yang belum tahu OWA (obat wajib apotek) itu apa?
Pasien mengalami gatal-gatal, dan kita harus menggali
informasi pasien dan memberikan solusi terkait kemungkinan pengobatan terbaik
yang dapat pasien dapati dengan beberapa metode swamedikasi.
Sepertinya di stasion ini, cara kita berkomunikasi dengan
pasien, cara kita memecahkan permasalahan pasien, dan pengetahuan mengenai
obat-obatan dinilai oleh penguji.
Stasion 2 (pembuatan sediaan farmasi)
Didalam stasion 2, terdapat uji
PH, kita diminta melakukan evaluasi suatu sediaan yaitu uji pH. pH setiap
sediaan dilihat terlebih dahulu target/persyaratannya di farmakope Indonesia
atau literature pendukung lainnya. Sehingga kita tahu sediaan tersebut memiliki
target pH berapa.
Stasion 3 (Distribusi sediaan farmasi)
Didalam stasion 3, kita diminta
untuk melakukan pemesanan narkotika dan obat biasa. Seperti yang diatur oleh
permenkes 3 tahun 2015 tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan
pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi. Pemesanan narkotika,
psikotropika dan prekursor merupakan salah satu kompetensi profesi apoteker.
Stasion 4 (pelayanan sediaan farmasi)
Didalam stasion 4, terdapat 1
orang penguji dan 1 orang pasien. Didalam kita melakukan komunikasi, informasi
dan edukasi mengenai obat yang akan diberikan kepada pasien. Pasien mendapatkan
resep obat tetes mata dan kita sebagai apoteker menggali informasi pasien
terkait gejala sampai kita menjelaskan bagaimana cara pakai obat, bagaimana
cara menyimpan obat dan informasi
lainnya yang dibutuhkan oleh pasien. Sebagai tangan terakhir yang menyerahkan
obat ke pasien (dispensing), seorang
apoteker memastikan pasien paham betul cara penggunaan obat agar pengobatan
pasien menjadi lebih efektif. Walau obat itu kualitasnya yang terbaik tapi
ternyata pasiennya yang salah cara pakai atau waktu pakai obatnya yang salah
atau cara simpan obatnya salah. Hal itu mungkin tidak memberikan kesembuhan kepada
pasien melainkan memberikan efek yang tidak diinginkan oleh pasien (seperti
efek samping).
Stasion 5 (istirahat)
Waktunya rileks..
Stasion 6 (Pembuatan
sediaan farmasi)
Didalam stasion 6, kita diminta melakukan evaluasi sediaan
farmasi yaitu uji kekerasan tablet. Pemastian kualitas obat yang diproduksi
juga merupakan kompetensi apoteker. Sehingga setiap obat yang beredar ke
masyarakat itu memiliki kualitas yang terbaik.
Stasion 7 (Distribusi
sediaan farmasi)
Didalam stasion 7, kita diminta untuk menentukan tempat
penyimpanan berbagai obat dan memberikan training
ke staff terkait penyimpanan ini. Setelah itu melakukan pengisian update kartu stock terkait kedatangan
barang/obat di apotek kita.
Setelah semua stasion selesai, rasanya lega sekali haha.
Kompetensi apoteker yang diuji mulai dari Pembuatan sediaan
farmasi, Distribusi sediaan farmasi dan Pelayanan sediaan farmasi.
Seorang Apoteker bukan sekedar “tukang obat” atau “tukang
jual obat”. Obat yang masyarakat gunakan mulai dari pemilihan kualitas bahan
baku sampai produk jadi , dari produksi sampai distribusi industri ke retail (apotek/toko
obat) semua itu pasti ada peranan dari seorang apoteker,
Kita yang berperan membuat obat sudah seharusnya kita juga
paham tentang obat yang masyarakat gunakan. Tanya Obat Tanya Apoteker. itulah
profesi kita; Apoteker.
Materi OSCE dapat kalian download klik disini
Reference:
Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia- Metode OSCE.
2017
Permenkes nomor 3 tahun 2015 tentang peredaran, penyimpanan,
pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi. 2015
www.osce.ikatanapotekerindonesia.net
2 komentar
mantap rubenn.
REPLYpemgalam sy, wktu dpt soal farmasi industri ttg mengukur pH langsung panik, dan yg terjadi akhirnya kelupaan buka penutup ph meternya. maluuuuu
haha iya bu, sama saya juga lupa cara menggunakannya
REPLY