Bagaimana Cara Kita Mendapatkan Energi? (PART 1)
Bagaimana Cara Kita Mendapatkan Energi (semangat)?
INTROVERT
VS EKSTROVERT #Sabtuberkarakter #Septemberkarakter
Pengenalan akan diri
tidaklah mudah, perlu kerendahan hati dan pikiran yang terbuka agar setiap kita
mengenal diri kita secara utuh. Terkadang orang yang merasa mengenali dirinya
ternyata belum sepenuhnya mengenali dirinya. Hal ini dikarenakan adanya
idealisme masing-masing individu sehingga terkadang kita merasa sudah idealis
menurut pandangan kita sendiri namun ternyata masih jauh. Tujuan pengenalan
diri merupakan salah satu cara efektif untuk kita dapat mengembangkan diri
terutama softskill. Hal yang membuat ini menarik adalah setelah membaca tulisan ini harapannya kita dapat semakin
mengerti siapakah diri kita?
Pertama yang akan kita bahas adalah INTROVERT VS
EKSTROVERT, tidak sedikit orang yang menilai dirinya introvert atau ekstrovert
dilihat dari banyaknya bicara atau seberapa pendiamnya mereka. Hal ini
sebenarnya benar namun masih bisa digali lebih dalam lagi, Introvert atau ekstrovert merupakan
penilaian diri kita dalam memperoleh dan menyalurkan energi.
Introversion: yaitu
seseorang yang mendapat energi dan menyalurkannya untuk faktor-faktor internal,
seperti ide, emosi dan memori
Ekstraversion: yaitu seseorang yang mendapat energi dan menyalurkannya untuk faktor-faktor eksternal, seperti aktivitas, orang lain dan pengalaman.
Ekstraversion: yaitu seseorang yang mendapat energi dan menyalurkannya untuk faktor-faktor eksternal, seperti aktivitas, orang lain dan pengalaman.
Setiap kita memiliki keduanya, bukan berarti seorang
introvert tidak punya sisi ekstrovertnya begitu juga sebaliknya, hal ini sering
disebut sebuah kecenderungan. Dimana setiap kita memiliki sifat yang lebih
dominan (lebih sering) dibandingkan sifat yang lainnya.
Perbedaan antara
introvert dan ekstrovert terletak pada sumber energinya. Orang introvert
cenderung lebih bersemangat jika ia menghabiskan waktu untuk hal-hal internal,
yaitu dirinya sendiri. Biasanya tipe orang introvert akan lebih memilih
menghabiskan waktunya secara individual ketimbang menghabiskan waktu bersama
orang lain seperti membaca buku, dsbnya. Bagi orang introvert melakukan
berbagai kegiatan eksternal seperti kumpul-kumpul, shopping, ngobrol-ngobrol
akan menguras energi mereka sehingga pada titik tertentu mereka membutuhkan
“recharging” dengan cara sendirian di rumah, tidak mau diganggu dan dibiarkan
melakukan kegiatan sesuka hati sendirian. Hal ini lah yang dapat mengisi
kembali energi mereka, sehingga saat kembali ke lingkungan eksternal, mereka
kembali dengan energi penuh (bersemangat).
Sebaliknya, orang-orang
ekstrovert memperoleh energinya (sumber energi) itu dari hal-hal eksternal
(diluar dirinya). Bertemu orang lain, ikut kegiatan eksternal, jalan-jalan dan
kegiatan sosial semacam inilah yang dapat mengisi kembali energi orang-orang
ekstrovert. Itu sebabnya orang-orang ekstrovert akan lebih cepat bosan bila
dalam keadaan sendiri dan menghabiskan waktu secara individu karena bagi orang
ekstovert hal itu justru menguras energinya. Mereka akan mencari “recharging”
dengan cara pergi keluar dan bertemu dengan orang sebanyak mungkin.
Salah satu penyebab
konflik terbesar adalah perbedaan persepsi dan ketergantungan kita pada asumsi.
Maka dari itulah kita perlu memahami orang-orang sekitar kita, pada kali ini
kita telah mempelajari INTROVERT VS EKSTROVERT.
Cara orang introvert
pada umumnya melihat orang ekstrovert : Suka basa-basi, suka omong besar,
bercanda terus, tidak punya malu dan sebagainya.
Cara orang ekstrovert pada
umumnya melihat orang introvert : Membosankan, sombong, tidak asik, tidak
inisiatif, menyimpan sesuatu sendirian dan sebagainya.
Pandangan-pandangan
seperti inilah yang kadang membuat kita konflik padahal keunikan setiap kita
memiliki banyak manfaat. Tingkat kecerdasaan emosi lah yang membuat kita
semakin memahami akan kekayaan perbedaan sifat lawan bicara kita. Lalu,
bagaimana kita dapat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kecenderungan
berlawanan?
Orang ekstrovert bisa
memberikan manfaat bagi orang introvert dengan cara:
1. Membantu memulai
inisiatif komunikasi sehingga pembicaraan nyambung
2. Membantu orang
introvert mengekspresikan perasaannya
3. Menjadi perantara
verbal bagi orang introvert
4. Menjadi penyemangat
bagi orang introvert
Orang introvert bisa
memberikan manfat bagi orang ekstrovert dengan cara:
1. Menahan orang
ekstrovert yang terlalu banyak bicara
2. Menjaga orang
ekstrovert agar bertindak sesuai situasi
3. Mengamati situasi
kondisi dan menyampaikan pada orang ekstrovert
4. Menjadi pendengar
dan partner bagi orang ekstrovert
Dengan mengetahui
masing-masing manfaat mutualisme masing-masing kecenderungan, itu akan
mempermudah kita dalam bekerjasama. Kita semakin menyadari bahwa keunikan kita
masing-masing dan memiliki manfaat bagi orang lain. Bukan berarti salah satu
kecenderungan itu lebih baik. Semua menjadi baik bila setiap sifat dan
kecenderungan kita memiliki tingkat kedewasaan.
Part selanjutnya setiap
sabtu di bulan September #Sabtuberkarakter #Septemberkarakter . Saya sharing
sedikit tentang apa yang saya nikmati dari buku, buat teman-teman yang mau
belajar lebih lengkap bisa langsung baca buku referensinya ya. Semoga
bermanfaat, budayakan comment dan share .
Sumber : Mastering People Skill with MBTI Edited
& Composed by Josua Iwan Wahyudi
2 komentar
Cukup informatif.
REPLYSemangat ya buat nulisnya.
Btw apakah tulisannya akan tentang tema tertentu seperti psikologi atau tergantung buku yg lagi dibaca?
(Sapa tau bisa request:p)
Terimakasih atas pertanyaannya.
REPLYDiusahakan diambil dari buku-buku. Biar teman-teman bila tertarik bisa mempelajarinya lebih dari buku tersebut. Hehehe jadi memang ada keterbatasan dari temanya yang masih dari buku yang sedang dibaca saja. Tapi tetap niatnya berbagi dan sharing informasi :D
Mungkin kalau ada buku bagus terkait self improvement, bisa di request siapatahu bisa sama-sama menjadi informasi buat teman-teman yang baca blog ini. :)